Selamat datang di BLOG BU ERNY AMBARNINGRUM

Jika kalian masih bingung dengan materi dari guru Bahasa indonesia silahkan bertanya dan menjawab Kepada BU ERNY

Misi BU ERNY

Saya ingin mengajarkan bahasa indonesia yang benar dan baik

Terima kasih telah berkunjung ke BLOG kami

Semoga ilmu yang didapat bisa bermanfaat dengan baik..... :D

Kamis, 29 Oktober 2015

MATERI BAB 5 KELAS XI

 Bab 5
. Pengertian Film
Film adalah lakon atau cerita hidup yang ditayangkan dengan bantuan teknologi, seperti kamera dan animasi. Tokoh di dalam film dapat diperankan oleh orang, benda, atau figur palsu seperti gambar. Film disebut juga dengan sinema.

2. Jenis-jenis Film
Berdasarkan genrenya, film dibagi menjadi beberapa jenis. Diantaranya adalah film horor, drama, komedi, animasi, dan lain-lain. Sementara berdasarkan medianya, film dapat dibagi menjadi film layar lebar atau bioskop dan film televisi atau sinetron.

3. Pengertian Teks Ulasan Film
Teks ulasan adalah teks yang berisi analisis terhadap berbagai hal. Teks ulasan film merupakan salah satu jenis teks yang berisi pembahasan atau komentar terhadap film. Teks ulasan film bertujuan untuk memberikan informasi mengenai film tertentu disertai penilaian, analisis, dan kritik terhadap berbagai aspeknya, baik dari segi isi maupun produksinya.

4. Struktur Teks Ulasan Film

Teks ulasan film memiliki struktur teks sebagai berikut.

a. Orientasi (orientation)

Orientasi berisi gambaran umum film yang akan diulas. Pada bagian ini, dapat ditulis identitas film, seperti judul, sutradara, tahun produksi, para pemain, dan hal-hal yang terkait dengan produksi film lainnya. Pada tahap ini, perlu juga ditulis sinopsis film yang akan diulas. Selain itu, dapat juga ditulis perbandingan antara film tersebut dengan film atau karya lain.

b. Tafsiran (interpretative recount)

Tafsiran berisi pandangan pribadi terhadap film yang akan diulas. Pada bagian ini, ditulis ringkasan plot film. Selain itu, pada bagian ini juga dapat ditulis pendapat mengenai film tersebut secara umum, seperti kesan, harapan, cerita, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan diproduksinya film tersebut.
c. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi berisi penilaian dan tinjauan terhadap film yang diulas. Penilaian yang diberikan menyangkut semua aspek, diantaranya: tema, latar (waktu, tempat, dan suasana), tokoh dan penokohan, serta teknik pengambilan gambar.

d. Rangkuman (summary)

Rangkuman berisi simpulan akhir dari teks ulasan yang ditulis. Di dalam rangkuman, dapat ditulis rekomendasi atau saran terhadap film yang diulas.

Nah yang harus kalian pahami dengan baik adalah
·         Teks ulasan film adalah salah satu jenis teks yang berisi komentar, tinjauan, dan analisis terhadap film tertentu yang mencakup berbagai aspek, baik isi cerita maupun produksi film tersebut.
·         Struktur teks ulasan film adalah orientasi ^ tafsiran ^ evaluasi ^ rangkuman.
Materinya, semoga bermanfaat yah, terima kasih.


UNTUK MELANJUTKAN MATERI SILAHKAN KLIK DISINI:
BAB 1 PENGERTIAN CERPEN 
BAB 2 PANTUN
BAB 3 CERITA ULANG 
BAB 4 TEKS EKSPLANASI 
BAB 5 TEKS FILM/DRAMA 

MATERI BAB 4 KELAS XI

Bab 4

Teks eksplanasi berisi penjelasan tentang keadaan sesuatu sebagai akibat dari sesuatu yang lain yang telah terjadi sebelumnya dan menyebabkan sesuatu yang lain lagi akan terjadi kemudian.
Dengan kata lain, teks eksplanasi kompleks adalah teks yang menjelaskan tentang keadaan, proses terjadinya sesuatu atau fenomena. Teks eksplanasi mempunyai fungsi sosial, yakni memberikan penjelasan kepada masyarakat tentang proses terjadinya sesuatu menurut prinsip sebab-akibat. Teks eksplanasi berkaitan erat dengan peristiwa alam dan peristiwa sosial.
Teks eksplanasi memiliki struktur sebagai berikut.
1. Pernyataan umum
2. Urutan sebab alam/sebab sosial

3. Urutan akibat alam/akibat sosial


Atau
Struktur: -pernyataan umum (pembukaan),
-deretan penjelasan (isi), dan
-interpretasi/penutup/interpretasi (tidak harus ada).
Bagian pernyataan umum berisi informasi singkat tentang apa yang dibicarakan.
Bagian deretan penjelas berisi urutan uraian atau penjelasan tentang peristiwa yang terjadi.
Bagian interpretasi berisi pendapat singkat penulis tentang peristiwa yang terjadi.
Bagian ini merupakan penutup teks eksplanasi yang boleh ada atau tidak ada.

Contoh
Jumlah air di alam ini selalu tetap dan mengikuti “siklus hidrologi”. Siklus hidrologi adalah peredaran air yang terus berlangsung dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui proses evaporasi, kondensasi, dan presipitasi.
Akibat panas matahari, air di permukaan bumi berubah wujud menjadi gas/uap dalam proses evaporasi. Evaporasi bisa terjadi melalui air (sungai, reservoir, waduk, dan air laut) dan tanaman. Tanaman menyerap air melalui akar. Energi panas matahari menyebabkan air di dalam tanaman keluar dalam wujud uap. Proses pengambilan air oleh akar tanaman dan penguapan dari dalam tanaman disebut transpirasi.
Uap berubah menjadi air karena perbedaan temperatur di atmosfer. Butir-butir air terjadi karena tetesan air kecil (tiny droplet) yang timbul akibat kondensasi berbenturan dengan tetesan air lainnya dan terbawa oleh gerakan udara. Adanya gravitasi menyebabkan butir-butir air itu turun ke bumi, yang disebut dengan hujan atau presipitasi. Jika temperatur udara turun sampai di bawah 0º Celcius, butiran air akan berubah menjadi salju.
Ketika sampai ke bumi, air hujan mengalir dan bergerak dari daerah yang tinggi ke daerah yang rendah. Aliran air ini disebut aliran permukaan tanah karena bergerak di atas muka tanah. Aliran ini

akan masuk daerah tangkapan yaitu daerah aliran menuju ke sistem jaringan sungai, sistem danau, atau waduk. Dalam sistem sungai, aliran ini mengalir mulai dari sistem sungai kecil ke sistem sungai yang besar dan akhirnya menuju mulut sungai atau sering disebut estuary, yaitu tempat bertemunya sungai dengan laut.
Pembahasan
1. Pernyataan Umum
Siklus hidrologi adalah peredaran air yang terus berlangsung dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui evaporasi, kondensasi, dan presipitasi.
2. Urutan sebab-akibat
Akibat panas matahari, air di permukaan bumi berubah wujud menjadi gas/uap dalam proses evaporasi. Evaporasi bisa terjadi melalui air (sungai, reservoir, waduk, dan air laut) dan tanaman.
3. Urutan sebab akibat
Karena perbedaan temperatur di atmosfer, uap berubah menjadi air. Butir-butir air terjadi karena tetesan air kecil (tiny droplet) yang timbul akibat kondensasi berbenturan dengan tetesan air lainnya dan terbawa oleh gerakan udara. Adanya gravitasi menyebabkan butir-butir air itu turun ke bumi, yang disebut dengan hujan atau presipitasi.
4. Urutan sebab akibat
Ketika sampai ke bumi, air hujan mengalir dan bergerak dari daerah yang tinggi ke daerah yang rendah. Aliran air ini disebut aliran permukaan tanah karena bergerak di atas muka tanah.

Catatan Penting :
Struktur teks eksplanasi kompleks adalah pernyataan umum ^ urutan sebab-akibat ^ urutan sebab-akibat.


UNTUK MELANJUTKAN MATERI SILAHKAN KLIK DISINI:
BAB 1 PENGERTIAN CERPEN 
BAB 2 PANTUN
BAB 3 CERITA ULANG 
BAB 4 TEKS EKSPLANASI 
BAB 5 TEKS FILM/DRAMA 

MATERI BAB 3 KELAS XI


Bab 3 

1.Cerita ulang (recount) adalah teks yang menceritakan kembali pengalaman masa lalu secara kronologis dengan tujuan untuk memberi informasi, atau menghibur pembacanya, atau bisa keduanya.

Cerita ulang terdiri atas tiga jenis, yaitu rekon pribadirekon faktual (informasional), dan rekon imajinatif.
1.         Rekon pribadi adalah cerita ulang yang memuat kejadian di mana penulisnya terlibat secara langsung.
2.        Rekon faktual (informasional) adalah cerita ulang yang memuat kejadian faktual seperti eksperimen ilmiah, laporan polisi, dan lain-lain.
3.        Rekon imajinatif adalah cerita ulang yang memuat cerita imajinatif dengan lebih detil.

2. Struktur & Definisi dari masing-masing teks cerita ulang
a. Orientasi
Bagian pengenalan tokoh, berisi gambaran awal tentang tokoh atau pelaku di dalam teks biografi
b. Peristiwa dan Masalah
Bagian peristiwa atau kejadian yang dialami tokoh. Berisi peristiwa atau kejadian berisi penjelasan yang berisi peristiwa-peristiwa yang terjadi atau pernah dialami oleh tokoh, termasuk masalah yang dihadapinya dalam mencapai tujuan dan cita-citanya. Hal yang menarik, mengesankan, mengagumkan, dan mengharukan yang dialami tokoh juga diuraikan dalam bagian peristiwa.
c. Reorientasi
Bagian penutup, berisi pandangan penulis terhadap tokoh yang diceritakan. Reorientasi bersifat opsional, boleh ada, boleh juga tidak ada.
3. Memproduksi teks cerita ulang
Proses yang harus dilakukan dalam memproduksi teks cerita ulang adalah sebagai berikut :
1.        Membaca teks ulang secara keseluruhan
2.        Mencermati pilihan kata (diksi) yang tepat dalam teks cerita ulang
3.        Merangkum isi teks cerita ulang secara menyeluruh
4.        Menentukan jenis teks apa yang digunakan sebagai konversi
5.        Menulis ulang teks cerita ulang dalam bentuk lain
6.        Merevisi bentuk teks baru jika memungkinkan ada kesalahan 


UNTUK MELANJUTKAN MATERI SILAHKAN KLIK DISINI:
BAB 1 PENGERTIAN CERPEN 
BAB 2 PANTUN
BAB 3 CERITA ULANG 
BAB 4 TEKS EKSPLANASI 
BAB 5 TEKS FILM/DRAMA 

MATERI BAB 2 KELAS XI




Pantun

Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal dalam bahasa-bahasa Nusantara. Pantun berasal dari kata patuntun dalam bahasa Minangkabau yang berarti "petuntun". Dalam bahasa Jawa, misalnya, dikenal sebagai parikan, dalam bahasa Sunda dikenal sebagai paparikan, dan dalam bahasa Batak dikenal sebagai umpasa (baca: uppasa). Lazimnya pantun terdiri atas empat larik (atau empat baris bila dituliskan), setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, bersajak akhir dengan pola a-b-a-b[1] dan a-a-a-a (tidak boleh a-a-b-b, atau a-b-b-a). Pantun pada mulanya merupakan sastra lisan namun sekarang dijumpai juga pantun yang tertulis. Ciri lain dari sebuah pantun adalah pantun tidak terdapat nama penulis. Hal ini dikarenakan penyebaran pantun dilakukan secara lisan.
Semua bentuk pantun terdiri atas dua bagian: sampiran dan isi. Sampiran adalah dua baris pertama, kerap kali berkaitan dengan alam (mencirikan budaya agraris masyarakat pendukungnya), dan biasanya tak punya hubungan dengan bagian kedua yang menyampaikan maksud selain untuk mengantarkan rima/sajak. Dua baris terakhir merupakan isi, yang merupakan tujuan dari pantun tersebut.
Karmina dan talibun merupakan bentuk kembangan pantun, dalam artian memiliki bagian sampiran dan isi. Karmina merupakan pantun "versi pendek" (hanya dua baris), sedangkan talibun adalah "versi panjang" (enam baris atau lebih).

Struktur pantun

Menurut Sutan Takdir Alisjahbana fungsi sampiran terutama menyiapkan rima dan irama untuk mempermudah pendengar memahami isi pantun. Ini dapat dipahami karena pantun merupakan sastra lisan. Pola rima dan irama pada pantun secara eksplisit menegaskan sifat kelisanan pantun pada budaya Melayu dulu.
Pantun memiliki dua pokok struktur utama, yaitu sampiran dan isi. Sampiran biasanya adalah 2 larik (baris ketika dituliskan) yang umumnya berisi hal-hal yang bersifat umum. Jantung pantun berada pada dua larik terakhir yang dikenal sebagai isi pantun. Pesan-pesan pada pantun melekat pada kedua larik terakhir.
Air dalam bertambah dalam
Hujan di hulu belum lagi teduh
Hati dendam bertambah dendam
Dendam dahulu belum lagi sembuh
Aturan umum berlaku pada pantun, seperti halnya puisi lama. Misalnya, satu larik pantun biasanya terdiri atas 6-12 kata. Namun aturan ini tak selalu berlaku dan bersifat kaku. Pola rima umum yang berlaku pada pantun adalah a-b-a-b dan a-a-a-a. Meski demikian, kerap diketemukan pula pola pantun yang berpola a-a-b-b.

UNTUK MELANJUTKAN MATERI SILAHKAN KLIK DISINI:
BAB 1 PENGERTIAN CERPEN 
BAB 2 PANTUN
BAB 3 CERITA ULANG 
BAB 4 TEKS EKSPLANASI 
BAB 5 TEKS FILM/DRAMA