Selamat datang di BLOG BU ERNY AMBARNINGRUM

Jika kalian masih bingung dengan materi dari guru Bahasa indonesia silahkan bertanya dan menjawab Kepada BU ERNY

Misi BU ERNY

Saya ingin mengajarkan bahasa indonesia yang benar dan baik

Terima kasih telah berkunjung ke BLOG kami

Semoga ilmu yang didapat bisa bermanfaat dengan baik..... :D

Senin, 02 November 2015

BAB 5



. Pengertian Film
Film adalah lakon atau cerita hidup yang ditayangkan dengan bantuan teknologi, seperti kamera dan animasi. Tokoh di dalam film dapat diperankan oleh orang, benda, atau figur palsu seperti gambar. Film disebut juga dengan sinema.

2. Jenis-jenis Film
Berdasarkan genrenya, film dibagi menjadi beberapa jenis. Diantaranya adalah film horor, drama, komedi, animasi, dan lain-lain. Sementara berdasarkan medianya, film dapat dibagi menjadi film layar lebar atau bioskop dan film televisi atau sinetron.

3. Pengertian Teks Ulasan Film
Teks ulasan adalah teks yang berisi analisis terhadap berbagai hal. Teks ulasan film merupakan salah satu jenis teks yang berisi pembahasan atau komentar terhadap film. Teks ulasan film bertujuan untuk memberikan informasi mengenai film tertentu disertai penilaian, analisis, dan kritik terhadap berbagai aspeknya, baik dari segi isi maupun produksinya.

4. Struktur Teks Ulasan Film

Teks ulasan film memiliki struktur teks sebagai berikut.
a. Orientasi (orientation)

Orientasi berisi gambaran umum film yang akan diulas. Pada bagian ini, dapat ditulis identitas film, seperti judul, sutradara, tahun produksi, para pemain, dan hal-hal yang terkait dengan produksi film lainnya. Pada tahap ini, perlu juga ditulis sinopsis film yang akan diulas. Selain itu, dapat juga ditulis perbandingan antara film tersebut dengan film atau karya lain.

b. Tafsiran (interpretative recount)

Tafsiran berisi pandangan pribadi terhadap film yang akan diulas. Pada bagian ini, ditulis ringkasan plot film. Selain itu, pada bagian ini juga dapat ditulis pendapat mengenai film tersebut secara umum, seperti kesan, harapan, cerita, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan diproduksinya film tersebut.
c. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi berisi penilaian dan tinjauan terhadap film yang diulas. Penilaian yang diberikan menyangkut semua aspek, diantaranya: tema, latar (waktu, tempat, dan suasana), tokoh dan penokohan, serta teknik pengambilan gambar.

d. Rangkuman (summary)

Rangkuman berisi simpulan akhir dari teks ulasan yang ditulis. Di dalam rangkuman, dapat ditulis rekomendasi atau saran terhadap film yang diulas.
Nah yang harus kalian pahami dengan baik adalah 
  • Teks ulasan film adalah salah satu jenis teks yang berisi komentar, tinjauan, dan analisis terhadap film tertentu yang mencakup berbagai aspek, baik isi cerita maupun produksi film tersebut.
  • Struktur teks ulasan film adalah orientasi ^ tafsiran ^ evaluasi ^ rangkuman.
Materinya, semoga bermanfaat yah, terima kasih. 



UNTUK MELANJUTKAN MATERI SELANJUTNYA SILAHKAN KLIK DISINI:
BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5

BAB 4





Teks eksplanasi berisi penjelasan tentang keadaan sesuatu sebagai akibat dari sesuatu yang lain yang telah terjadi sebelumnya dan menyebabkan sesuatu yang lain lagi akan terjadi kemudian.

Dengan kata lain, teks eksplanasi kompleks adalah teks yang menjelaskan tentang keadaan, proses terjadinya sesuatu atau fenomena. Teks eksplanasi mempunyai fungsi sosial, yakni memberikan penjelasan kepada masyarakat tentang proses terjadinya sesuatu menurut prinsip sebab-akibat. Teks eksplanasi berkaitan erat dengan peristiwa alam dan peristiwa sosial.

Teks eksplanasi memiliki struktur sebagai berikut.

1. Pernyataan umum

2. Urutan sebab alam/sebab sosial

 3. Urutan akibat alam/akibat sosial

Atau 

Struktur: -pernyataan umum (pembukaan),

-deretan penjelasan (isi), dan

-interpretasi/penutup/interpretasi (tidak harus ada).

Bagian pernyataan umum berisi informasi singkat tentang apa yang dibicarakan.

Bagian deretan penjelas berisi urutan uraian atau penjelasan tentang peristiwa yang terjadi.

Bagian interpretasi berisi pendapat singkat penulis tentang peristiwa yang terjadi.

Bagian ini merupakan penutup teks eksplanasi yang boleh ada atau tidak ada.

Contoh

Jumlah air di alam ini selalu tetap dan mengikuti “siklus hidrologi”. Siklus hidrologi adalah peredaran air yang terus berlangsung dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui proses evaporasi, kondensasi, dan presipitasi.

Akibat panas matahari, air di permukaan bumi berubah wujud menjadi gas/uap dalam proses evaporasi. Evaporasi bisa terjadi melalui air (sungai, reservoir, waduk, dan air laut) dan tanaman. Tanaman menyerap air melalui akar. Energi panas matahari menyebabkan air di dalam tanaman keluar dalam wujud uap. Proses pengambilan air oleh akar tanaman dan penguapan dari dalam tanaman disebut transpirasi.

Uap berubah menjadi air karena perbedaan temperatur di atmosfer. Butir-butir air terjadi karena tetesan air kecil (tiny droplet) yang timbul akibat kondensasi berbenturan dengan tetesan air lainnya dan terbawa oleh gerakan udara. Adanya gravitasi menyebabkan butir-butir air itu turun ke bumi, yang disebut dengan hujan atau presipitasi. Jika temperatur udara turun sampai di bawah 0º Celcius, butiran air akan berubah menjadi salju.

Ketika sampai ke bumi, air hujan mengalir dan bergerak dari daerah yang tinggi ke daerah yang rendah. Aliran air ini disebut aliran permukaan tanah karena bergerak di atas muka tanah. Aliran ini akan masuk daerah tangkapan yaitu daerah aliran menuju ke sistem jaringan sungai, sistem danau, atau waduk. Dalam sistem sungai, aliran ini mengalir mulai dari sistem sungai kecil ke sistem sungai yang besar dan akhirnya menuju mulut sungai atau sering disebut estuary, yaitu tempat bertemunya sungai dengan laut.

Pembahasan

1. Pernyataan Umum

Siklus hidrologi adalah peredaran air yang terus berlangsung dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui evaporasi, kondensasi, dan presipitasi.

2. Urutan sebab-akibat

Akibat panas matahari, air di permukaan bumi berubah wujud menjadi gas/uap dalam proses evaporasi. Evaporasi bisa terjadi melalui air (sungai, reservoir, waduk, dan air laut) dan tanaman.

3. Urutan sebab akibat

Karena perbedaan temperatur di atmosfer, uap berubah menjadi air. Butir-butir air terjadi karena tetesan air kecil (tiny droplet) yang timbul akibat kondensasi berbenturan dengan tetesan air lainnya dan terbawa oleh gerakan udara. Adanya gravitasi menyebabkan butir-butir air itu turun ke bumi, yang disebut dengan hujan atau presipitasi.

4. Urutan sebab akibat

Ketika sampai ke bumi, air hujan mengalir dan bergerak dari daerah yang tinggi ke daerah yang rendah. Aliran air ini disebut aliran permukaan tanah karena bergerak di atas muka tanah.

Catatan Penting :

Struktur teks eksplanasi kompleks adalah pernyataan umum ^ urutan sebab-akibat ^ urutan sebab-akibat.  




UNTUK MELANJUTKAN MATERI SELANJUTNYA SILAHKAN KLIK DISINI:
BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5

BAB 3



Cerita ulang (recount) adalah teks yang menceritakan kembali pengalaman masa lalu secara kronologis dengan tujuan untuk memberi informasi, atau menghibur pembacanya, atau bisa keduanya.
Cerita ulang terdiri atas tiga jenis, yaitu rekon pribadirekon faktual (informasional), dan rekon imajinatif.
  1.  Rekon pribadi adalah cerita ulang yang memuat kejadian di mana penulisnya terlibat secara langsung.
  2. Rekon faktual (informasional) adalah cerita ulang yang memuat kejadian faktual seperti eksperimen ilmiah, laporan polisi, dan lain-lain.
  3. Rekon imajinatif adalah cerita ulang yang memuat cerita imajinatif dengan lebih detil.
2. Struktur & Definisi dari masing-masing teks cerita ulang
a. Orientasi
Bagian pengenalan tokoh, berisi gambaran awal tentang tokoh atau pelaku di dalam teks biografi
b. Peristiwa dan Masalah
Bagian peristiwa atau kejadian yang dialami tokoh. Berisi peristiwa atau kejadian berisi penjelasan yang berisi peristiwa-peristiwa yang terjadi atau pernah dialami oleh tokoh, termasuk masalah yang dihadapinya dalam mencapai tujuan dan cita-citanya. Hal yang menarik, mengesankan, mengagumkan, dan mengharukan yang dialami tokoh juga diuraikan dalam bagian peristiwa.
c. Reorientasi
Bagian penutup, berisi pandangan penulis terhadap tokoh yang diceritakan. Reorientasi bersifat opsional, boleh ada, boleh juga tidak ada.
3. Memproduksi teks cerita ulang
Proses yang harus dilakukan dalam memproduksi teks cerita ulang adalah sebagai berikut :
  1. Membaca teks ulang secara keseluruhan
  2. Mencermati pilihan kata (diksi) yang tepat dalam teks cerita ulang
  3. Merangkum isi teks cerita ulang secara menyeluruh
  4. Menentukan jenis teks apa yang digunakan sebagai konversi
  5. Menulis ulang teks cerita ulang dalam bentuk lain
  6. Merevisi bentuk teks baru jika memungkinkan ada kesalahan 


UNTUK MELANJUTKAN MATERI SELANJUTNYA SILAHKAN KLIK DISINI:
BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5 

BAB 2

Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal dalam bahasa-bahasa Nusantara. Pantun berasal dari kata patuntun dalam bahasa Minangkabau yang berarti "petuntun". Dalam bahasa Jawa, misalnya, dikenal sebagai parikan, dalam bahasa Sunda dikenal sebagai paparikan, dan dalam bahasa Batak dikenal sebagai umpasa (baca: uppasa). Lazimnya pantun terdiri atas empat larik (atau empat baris bila dituliskan), setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, bersajak akhir dengan pola a-b-a-b dan a-a-a-a (tidak boleh a-a-b-b, atau a-b-b-a). Pantun pada mulanya merupakan sastra lisan namun sekarang dijumpai juga pantun yang tertulis. Ciri lain dari sebuah pantun adalah pantun tidak terdapat nama penulis. Hal ini dikarenakan penyebaran pantun dilakukan secara lisan.
Semua bentuk pantun terdiri atas dua bagian: sampiran dan isi. Sampiran adalah dua baris pertama, kerap kali berkaitan dengan alam (mencirikan budaya agraris masyarakat pendukungnya), dan biasanya tak punya hubungan dengan bagian kedua yang menyampaikan maksud selain untuk mengantarkan rima/sajak. Dua baris terakhir merupakan isi, yang merupakan tujuan dari pantun tersebut.

Peran pantun


Sebagai alat pemelihara bahasa, pantun berperan sebagai penjaga fungsi kata dan kemampuan menjaga alur berpikir. Pantun melatih seseorang berpikir tentang makna kata sebelum berujar. pantun juga melatih orang berpikir asosiatif, bahwa suatu kata bisa memiliki kaitan dengan kata yang lain. Secara sosial pantun memiliki fungsi pergaulan yang kuat, bahkan hingga sekarang. Di kalangan pemuda sekarang, kemampuan berpantun biasanya dihargai. Pantun menunjukkan kecepatan seseorang dalam berpikir dan bermain-main dengan kata.
Secara umum peran sosial pantun adalah sebagai alat penguat penyampaian pesan. Kedekatan nilai sosial dan pantun bahkan bermula dari filosofi pantun itu sendiri. ”Adat berpantun, pantang melantun” adalah filosofi yang melekat pada pantun. Adagium tersebut mengisyaratkan bahwa pantun lekat dengan nilai-nilai sosial dan bukan semata imajinasi[1]. Effensi (2005) mencatat semangat ”hakekat pantun menjadi penuntun" pada pantuan. Penjelasan tersebut meneguhkan fungsi pantun sebagai penjaga dan media kebudayaan untuk memperkenalkan dan menjaga nilai-nilai masyarakat[2].

Struktur pantun


Menurut Sutan Takdir Alisjahbana fungsi sampiran terutama menyiapkan rima dan irama untuk mempermudah pendengar memahami isi pantun. Ini dapat dipahami karena pantun merupakan sastra lisan. Pola rima dan irama pada pantun secara eksplisit menegaskan sifat kelisanan pantun pada budaya Melayu dulu.
Pantun memiliki dua pokok struktur utama, yaitu sampiran dan isi. Sampiran biasanya adalah 2 larik (baris ketika dituliskan) yang umumnya berisi hal-hal yang bersifat umum. Jantung pantun berada pada dua larik terakhir yang dikenal sebagai isi pantun. Pesan-pesan pada pantun melekat pada kedua larik terakhir.
Air dalam bertambah dalam
Hujan di hulu belum lagi teduh
Hati dendam bertambah dendam
Dendam dahulu belum lagi sembuh
Aturan umum berlaku pada pantun, seperti halnya puisi lama. Misalnya, satu larik pantun biasanya terdiri atas 6-12 kata. Namun aturan ini tak selalu berlaku dan bersifat kaku. Pola rima umum yang berlaku pada pantun adalah a-b-a-b dan a-a-a-a. Meski demikian, kerap diketemukan pula pola pantun yang berpola a-a-b-b.


UNTUK MELANJUTKAN MATERI SELANJUTNYA SILAHKAN KLIK DISINI:
BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5

BAB 1


Pengertian Cerpen

Cerpen adalah jenis karya sastra yang diparkan atau dijelaskan dalam bentuk tulisan yang berwujud sebuah cerita atau kisah secara pendek, jelas, serta ringkas. Cerpen bisa disebut juga dengan sebuah prosa fiksi yang isinya tentang pengisahan yang hanya terfokus pada satu konflik atau permasalahan. Untuk lebih singkatnya cerpen itu adalah cerita pendek yang hanya berpusat pada satu konflik. 


Ciri - Ciri Cerpen

  • Kata dalam cerita tidak lebih dari 10.000 kata.
  • Tulisannya lebih singkat jika dibandingkan dengan novel.
  • Isi kebanyakan mencerminkan kisah sehari-hari.
  • Tokoh cerpen itu sederhana dan karakternya tidak mendetail.
  • Bersifat Fiktif
  • Habis ceritanya jikalau dibaca sambil dalam keadaan duduk.
  • Kata-kata mudah sekali untuk dipahami oleh pembacanya.
  • Pesan dan kesan yang diberikan dalam cerita sangat mendalam sehingga pembaca juga ikut serta merasakan kesan dari cerita itu.

Unsur - Unsur Cerpen

Unsur-unsur cerpen terdiri dari dua macam, dua macam itu adalah unsur intrinsik dan ekstrinsik. Dibawah ini adalah penjelasan lengkap mengenai unsur-unsur itu.
#Unsur Intrinsik Cerpen
  • Tema
Tema adalah suatu pokok masalah yang mendasari sebuah cerita (gagasan pokok dasar cerita). Tema biasanya terlihat jelas dalam cerita, namun tidak dalam keadaan langsung, yang mana pembaca itu harus menyimpulkan terlebih dahulu untuk menentukan tema dari sebuah cerita itu. Biasanya tema dirumuskan dalam bentuk sebuah kalimat pernyataan.
  • Alur atau Plot
Alur atau plot ialah sebuah langkah atau jalan dari sebuah cerita.Urutan cerita biasanya bisa terjalin atas urutan waktu, kejadian atau hubungan dari sebab dan akibat. Secara garis besar urutan alur atau plot yaitu perkenalan - kemudian mucul sebuah konflik atau masalah - peningkatan masalah atau konflik - puncak masalah (klimaks) - kemudian penurunan masalah atau konflik - dan yang terakhir adalah penyelesaian masalah.
  • Penokohan atau Perwatakan
Penokohan adalah pemberian suatu watak atau sifat (karakter) pada tokoh cerita. Pemberian sifat tersebut akan tercermin dalam fikiran, tingkah laku, ucapan atau pandangan tokoh terhadap sesuatu hal. Metode penokohan tersebut ada 2 yaitu dengan metode analitik dan metode dramatik.
  • Metode analitik adalah metode penokohan yang dicerminkan atau dipaparkan secara langsung. seperti sadis, pemarah, keras kepala dan lain-lain. 
  • Metode dramatik adalah metode penokohan yang dicerminkan atau dipaparkan secara tidak langsung, atau pengmbaran sifat melalui penggambaran fisik, dialog antar tokoh dll. 
Penampilan tokoh juga dibagi menjadi 2 yaitu protagonis dan antagonis. Tokoh Protagonis adalah tokoh yang memerankan/memiliki watak baik, jujur, dapat dipercaya, cepat tanggap dan lain-lain (lebih jelas tokoh ini berwatak baik-baik). Jika tokoh Antagonis adalah tokoh yang memerankan/memiliki watak jelek ( pendendam, jahat, sombong dan lain-lain).

  • Setting atau Latar
Setting atau latar adalah tempat peristiwa,waktu dan suasana cerpen itu dilakukan. Atau lebih jelasnya latar atau setting itu terdiri dari 3 unsur yaitu :
  1. Latar Tempat (Berkaitan dengan dimana peristiwa dalam cerpen itu terjadi).
  2. Latar Waktu (Berkaitan dengan kapan peristiwa dalam cerpen terjadi).
  3. Latar Suasana ( Berkaitan dengan perasaan atau suasana kejadian peristiwa dalam cerpen itu terjadi).
  • Sudut Pandang atau Point Of View
Sudut pandang adalah cara bercerita atau cara pandang visi seorang pengarang pada suatu peristiwa dalam cerpen. Sudut pandang dibagi menjadi beberapa yang diantaranya yaitu, sudut pandang orang pertama atau dengan gaya bahasa "aku" dll., sudut pandang peninjau atau orang ke-3, sudut pandang campuran (bisa orang pertama atau ketiga). 
Dalam sudut pandang, kata ganti orang dibagi menjadi 3 yaitu :
  1. Sudut pandang orang pertama, yaitu orang yang berbicara. Contohnya seperti kata aku , saya , gue (untuk tunggal), seperti kami, kita, (untuk jamak ).
  2. Sudut pandang orang kedua, yaitu orang yang dibicarakan. Contohnya seperti kamu, engkau (untuk tunggal ), seperti kalian ( untuk jamak )
  3. Sudut pandang orang ketiga, yaitu orang yang dibicarakan. Contohnya seperti ia, dia ( untuk tunggal), seperti mereka (untuk jamak).
  • Amanat
Amanat adalah sebuah pesan atau harapan seorang penulis cerita kepada pembaca agar pembaca mau bertindak atau melakukan sesuatu.
  • Gaya Penceritaan
Gaya penceritaan itu dapat dilihat dari segi bahasa dan nada. Dari segi bahasa, kalian bisa mencermati adakah kekhasan dari sebuah cerpen itu dalam pemilihan sebuah gaya bahasa (majas), ungkapan yang digunakan. Jika dari segi nada, kalian dapat mencermati apakah ada kesan nada yang menimbulkan rasa romantis, simpatik dan sebagainya dalam cerpen tersebut.
#Unsur Ekstrinsik Cerpen
  • Latar Belakang Masyarakat
Pengaruh latar belakang masyarakat kepada pembuatan cerpen itu sangatlah berpengaruh, Pemahaman untuk itu bisa berupa antara lain adalah kondisi politik, idiologi negara, kondisi sosialnya, dan juga kondisi keekonomian masyarakat.
  • Latar Belakang Seorang Pengarang
Latar belakang pengarang itu terdiri dari, biografi pengarang tersebut bagaimana, kondisi psikologis pengarang bagaimana, serta aliran sebuah sastra yang dimiliki penulis sangatlah mempengaruhi terhadap terbentuknya sebuah cerpen.


UNTUK MELANJUTKAN MATERI SELANJUTNYA SILAHKAN KLIK DISINI:
BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5
 


Kamis, 29 Oktober 2015

MATERI BAB 5 KELAS XI

 Bab 5
. Pengertian Film
Film adalah lakon atau cerita hidup yang ditayangkan dengan bantuan teknologi, seperti kamera dan animasi. Tokoh di dalam film dapat diperankan oleh orang, benda, atau figur palsu seperti gambar. Film disebut juga dengan sinema.

2. Jenis-jenis Film
Berdasarkan genrenya, film dibagi menjadi beberapa jenis. Diantaranya adalah film horor, drama, komedi, animasi, dan lain-lain. Sementara berdasarkan medianya, film dapat dibagi menjadi film layar lebar atau bioskop dan film televisi atau sinetron.

3. Pengertian Teks Ulasan Film
Teks ulasan adalah teks yang berisi analisis terhadap berbagai hal. Teks ulasan film merupakan salah satu jenis teks yang berisi pembahasan atau komentar terhadap film. Teks ulasan film bertujuan untuk memberikan informasi mengenai film tertentu disertai penilaian, analisis, dan kritik terhadap berbagai aspeknya, baik dari segi isi maupun produksinya.

4. Struktur Teks Ulasan Film

Teks ulasan film memiliki struktur teks sebagai berikut.

a. Orientasi (orientation)

Orientasi berisi gambaran umum film yang akan diulas. Pada bagian ini, dapat ditulis identitas film, seperti judul, sutradara, tahun produksi, para pemain, dan hal-hal yang terkait dengan produksi film lainnya. Pada tahap ini, perlu juga ditulis sinopsis film yang akan diulas. Selain itu, dapat juga ditulis perbandingan antara film tersebut dengan film atau karya lain.

b. Tafsiran (interpretative recount)

Tafsiran berisi pandangan pribadi terhadap film yang akan diulas. Pada bagian ini, ditulis ringkasan plot film. Selain itu, pada bagian ini juga dapat ditulis pendapat mengenai film tersebut secara umum, seperti kesan, harapan, cerita, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan diproduksinya film tersebut.
c. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi berisi penilaian dan tinjauan terhadap film yang diulas. Penilaian yang diberikan menyangkut semua aspek, diantaranya: tema, latar (waktu, tempat, dan suasana), tokoh dan penokohan, serta teknik pengambilan gambar.

d. Rangkuman (summary)

Rangkuman berisi simpulan akhir dari teks ulasan yang ditulis. Di dalam rangkuman, dapat ditulis rekomendasi atau saran terhadap film yang diulas.

Nah yang harus kalian pahami dengan baik adalah
·         Teks ulasan film adalah salah satu jenis teks yang berisi komentar, tinjauan, dan analisis terhadap film tertentu yang mencakup berbagai aspek, baik isi cerita maupun produksi film tersebut.
·         Struktur teks ulasan film adalah orientasi ^ tafsiran ^ evaluasi ^ rangkuman.
Materinya, semoga bermanfaat yah, terima kasih.


UNTUK MELANJUTKAN MATERI SILAHKAN KLIK DISINI:
BAB 1 PENGERTIAN CERPEN 
BAB 2 PANTUN
BAB 3 CERITA ULANG 
BAB 4 TEKS EKSPLANASI 
BAB 5 TEKS FILM/DRAMA